INOVASI LIDAH BUAYA
Lidah buaya atau biasa disebut Aloe Vera. Mempunyai nama latin Aloe Barbadensis Milleer. Termasuk
dalam family Liliaceae. Tanaman ini
dikenal dengan nama daerah Letah Buaya (Sunda)
dan Ilat Baya (Jawa). Dan nama Asing
lainnya seperti Waan Famai
(Thailand), Salvila (Spanyol), Laloi (Perancis), Jadam (Malaysia), Lu Hui
(china). Adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam.
Tumbuhan ini bisa ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Dalam
Farmakologi Aloe Vera memiliki sifat rasa pahit dan dingin. Daun berdaging
tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya
tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe Vera, Aloe Perryi dan Aloe
Ferox. Diantara ketiga jenis Aloe tersebut , hanya jenis Aloe Vera yang
paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industry farmasi,
pangan dan kosmetik.
Lidah buaya (Aloe Vera) adalah
tanaman yang berasal dari luar negeri dibawa ke Indonesia oleh pedagang Arab
beberapa ratus tahun yang lalu. Aloe Vera yang banyak dibudidayakan di
Indonesia sekarang ada 3 jenis, yaitu Aloe Vera Chinensis dari Cina (tetapi
bukan tanaman asli Cina), Aloe Vera Barbadensis yang berasal dari Pulau
Barbados di Kep.Carribia dan Aloe Ferox dikenal sebagai Cape Aloe dari Cape
Town Afrika Selatan. Aloe Vera Barbadensis adalah yang terbaik untuk
dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh
lebih besar dibanding jenis lainnya. Berat satu pelepah daun yang digunakan
berkisar abtara 0,8kg – 1,5kg. Aloe Vera adalah tanaman yang tidak tahan lahan
basah dan tergenang air serta memerlukan sinar matahari penuh. Negara kita yang
beriklim tropis merupakan lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan Aloe
Vera. Tanaman Aloe Vera meskipun bukan merupakan tanaman asli Indonesia
ternyata dapat tumbuh baik di Negara kita, bahkan di Propinsi Kalimantan Barat,
khususnya di Kota Pontianak, tanaman ini beradaptasi jauh lebih baik dari pada
ditempat lainnya. Hal ini diakui oleh pakar Aloe Vera mancanegara yang karenanya
juga turut menyayangkan bilamana keunggulan komparatif yang dimiliki oleh
tanaman ini tidak dimanfaatkan oleh Indonesia.
Secara umum Aloe Vera merupakan satu
dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini kaya
akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin,
polisakarida, dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan kimia dalam Aloe Vera berupa Aloin, Barbaloin, Isobarbaloin,
Aloe-emodin, Aloenin, Aloesin. Kandungan zat gizi dalam Aloe Vera berupa
Vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol, lemak dan asam folat.
Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),
Potasium (K), Sodium (Na), Besi (Fe), Zinc (Zn), dan Kromium (Cr). Sedangkan
daun Aloe Vera segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase,
carboxypeptidase, dan lain-lain. Serta mengandung sejumlah asam amino arginin,
asparagin, asam aspartat, alanin, serin, valin, glutamate, treonin, glisin,
lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin. Cairan lidah buaya mengandung
unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsure lain seperti minyak atsiri.
Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa,
glukosa, serta jumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa serta
enzim-enzim oksidase.
Efek farmakologi ini diperoleh dari
penggunaan daun, bunga, akar dan pemakaian segar. Tanaman yang pada awalnya
dikenal sebagai pencahar, penumbuh rambut, dan obat luka bakar kini telah
berkembang jadi minuman kesehatan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, produsen kosmetika terkenal seperti Avon, Oriflame, Mustika Ratu,
Sari Ayu Martha Tilaar dan produsen kosmetika lainnya juga menawarkan berbagai
produk yang mengandung Aloe Vera. Sejak tahun 1988 tanaman Aloe Vera mulai
diolah sebagai minuman koktail dan merupakan sumber penghasilan utama banyak
orang di Pontianak, Bogor dan tempat-tempat lainny di Indonesia. Selain sebagai
koktail, Aloe Vera juga dibuat sebagai dodo, selai, kulit daunnya sebagai tea,
shampoo, dan pasta gigi.
Manfaat
Aloe Vera dibagi menjadi beberapa jenis kegunaan, yaitu :
1. Manfaat Aloe Vera untuk kulit
wajah :
· Mencerahkan kulit.
· Obat untuk jerawat.
· Masker untuk kulit wajah berminyak.
· Antioksidan yang dimiliki Aloe Vera berkhasiat
sebagai pencegah penuaan dini.
2. Manfaat Aloe Vera untuk rambut :
· Melawan rambut rontok.
· Kondisioner alami.
· Mencegah kebotakan.
· Pelembap alami.
3. Manfaat Aloe Vera pada bagian luar tubuh :
· Luka bakar.
· Bisul.
4. Manfaat Aloe Vera pada bagian dalam tubuh :
· Sakit kepala.
· Kejang pada anak.
· Kurang gizi.
· Batuk rejan.
· Muntah darah.
· Wasir.
· Diabetes.
· Membantu meningkatkan kekebalan
tubuh.
Budidaya
tanaman Aloe Vera telah dilakukan semenjak beberapa tahun yang lalu di
Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor terutama ke
Negara Jepang. Jepang adalah Negara pengguna Aloe Vera terbesar di sunia,
kebutuhan akan Aloe Vera segar mencapai 20 kontainer (300 ton per bulan).
Kebutuhan ini dipasok oleh Brazil dan Thailand.
Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya Aloe
Vera merupakan usaha bisnis yang menggiurkan. Budidaya Aloe Vera tidaklah
sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan lingkungan tumbuh dari tanaman
tersebut sangat cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indoneesia.
Hama yang menyerang Aloe Vera relative sedikit. Terkadang ulat dan belalang
menyerang daun Aloe Vera. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang
menyerang akar dan batang Aloe Vera, terutama saat pembibitan. Sedangkan
penyakit yang menyerang terutama busuk basah akibat cendawan/bakteri pada daun.
Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup
mengganggu.
Diagram alur budidaya tanaman Aloe
Vera
Sebelum
melakukan budidaya tanaman Aloe Vera dilakukan penyiapan lahan untuk budidaya.
Lahan disiapkan dalam keadaan telah dibajak dan digemburkan terlebih dahulu,
kemudian dibuat saluran drinase dan bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran 1x2
meter dan tinggi 30-40 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
Budidaya tanaman Aloe Vera dimulai dengan pembibitan terlebih dahulu,
pembibitan dilakukan secara vegetative, bibit diambil dari tanaman induk berupa
anakan dengan jalan dicongkel dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Anakan
yang telah didapatkan ditanam dalam polibag, lama pembibitan adalah 3-5 bulan.
Setelah masa pembibitan barulah bisa ditanam di areal pembudidayaan. Bibit
tanaman Aloe Vera ditanam dalam lubang dengan kedalamn kurang lebih 10cm. Pada
waktu penanaman diusahakan agar tanaman Aloe Vera tidak berhimpitan dan daun
tidak patah. Pemeliharaan tanaman Aloe Vera dilakukan dengan cara memasukan
pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2-5 kg pada waktu 1-2 minggu sebelum
ditanam. Kemudian setelah pasca tanam dapat diberikan pupuk Urea dan Furadan.
Aloe Vera sudah dapat dipanen pada umur 8-12 bulan setelah ditanam. Panen
berikutnya dilakukan setiap bulan. Pasca panen, pelepah Aloe Vera di bawa ke
tempat penyortir. Setelah di sortir kemudian dibungkus dan selanjutnya dibawa
ketempat pemrosesan lebih lanjut.
Pengembangan budidaya Aloe Vera
merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini disebabkan
pemanfaatan tanaman Aloe Vera yang bukan sekedar tanaman berkhasiat obat tapi
juga memiliki manfaat lain seperti sebagai bahan makanan dan minuman serta
bahan baku kosmetika. Salah satu peluang usaha yang diciptakan dari tanaman
Aloe Vera adalah pembuatan minuman Aloe Vera atau biasa disebut Nata De Aloe. Hasil olahan dari ini
nantinya dikemas dalam gelas plastic (cup) dan dapat dipasarkan.
Berikut ini urutan
proses pengolahan dan pembuatan Nata De Aloe :
1. Pencucian daun Aloe Vera
Daun Aloe Vera yang telah dipanen, dicuci dengan air bersih
agar kotoran yang melekat hilang. Selanjutnya, daun dikupas dengan menggunakan
pisau tujuannya untuk memisahkan gel dengan kulit luar daun.
2.
Pemotongan
Daun Aloe Vera yang sudah dikupas, dipotong dadu dengan
pisau, dan dimasukkan ke dalam tong plastic, kemudian hasil potongan tersebut
dicuci 4-5 kali sampai bersih dari lender.
3.
Perendaman
dengan larutan Asam Sitrat
Hasil potongan gel Aloe Vera direndam dengan larutan Asam
Sitrat dalam tong plastic selam 3 hari dengan tujuan untuk menghilangkan
lendir.
4.
Pencucian
Gel
Gel yang telah direndam larutan Asam Sitrat dimasukkan dalam
ember, dicuci 1 kali, lalu direndam dengan air garam selama 3 jam sambil
dibersihkan dari sisa-sisa kulit yang belum bersih, lalu dicuci lagi 2-3 kali.
5.
Pemasakan
Panaskan air hingga 800c, lalu gel dimasukkan dalam panci
selanjutnya dimasak selama 4 menit, angkat gel tersebut lalu di tiriskan.
Selanjutnya siapkan air matang untuk menampung gel setelah dimasak.
6.
Pemanisan
Pemanisan dibuat dengan menggunakan gula pasir yang dicampur
air kemudian direbus, selanjutnya dianginkan.
7.
Pengemasan
Gel yang telah siap kemudian dimasukkan dalam cup dan
ditambahkan air gula, selanjutnya diseler atau cup ditututp dengan tutup
plastic yang telah diberi label.
8.
Pensterilan
Pensterilan dilakukan dengan tujuan agar cup bersih dan bebas
dari kuman, yaitu dengan cara cup direndam selama 5-10 menit.
9.
Pengepakan
Cup yang telah kering diberi sendok dan rapikan tutup
plastic, selanjutnya dikemas dalam kardus, diisi 24 cup dalam setiap kardus.
Ternyata
Aloe Vera juga dapat dibuat menjadi minuman segar (juice) dengan mengolahnya
secara sederhana dirumah. Minuman segar (juice) Aloe Vera bermanfaat
menyembuhkan sembelit. Berikut ini resep cara pengolahan dan bahan-bahan Aloe
Vera menjadi minuman segar (juice) :
Bahan-bahan yang
diperlukan :
o
Daun
Aloe Vera
o
Jeruk
nipis
o
Gula
pasir
o
Strawberry
o
Apel
Cara membuat :
o
Ambil
daun Aloe Vera segar. Pilih daun yang cukup tebal.
o
Cuci
bersih daun Aloe Vera, kupas kulit daun hijaunya sehingga nampak daging Aloe
Vera yang bening.
o
Potong
daging daun Aloe Vera menjadi ukuran kubus.
o
Cuci
dengan air hingga lendirnya hilang, kemudian dibilas dengan air bersih. Rendam
daging lidah buaya dalam larutan asam, yang terbuat dari 1 liter air matang
kemudian tambahkan 1 sendok makan perasan jeruk nipis selama 10menit. Bilas
rendaman dengan air matang.
o
Masukkan
daging daun Aloe Vera ditambahkan Strawbery, Apel, Gula, Air matang ke dalam
blender. Blender hingga halus, lalu saring hasil juice tersebut. Bila perlu
tambahkan es batu dan juice siap diminum.
Sumber :
· Citrabagus.wordpress.com/tanaman-lidah-buaya/
· Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia,
Prof. HM Hembing Wijayakusuma, Pustaka Kartini, Jakarta, 1995, jilid 1, halaman
64.
· Infotanam.blogspot.com/2013/07/untung-dengan-budidaya-lidah-buaya.html?m=1
· Ramuan Tradisional Obat Diabetes,
Dr.Setiawan Dalimartha, Penebar Swadaya, Jakarta 1996, halaman 82