Kamis, 14 November 2013

INOVASI LIDAH BUAYA

INOVASI LIDAH BUAYA



Lidah buaya atau biasa disebut Aloe Vera. Mempunyai nama latin Aloe Barbadensis Milleer. Termasuk dalam family Liliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah Letah Buaya (Sunda) dan Ilat Baya (Jawa). Dan nama Asing lainnya seperti Waan Famai (Thailand), Salvila (Spanyol), Laloi (Perancis), Jadam (Malaysia), Lu Hui (china). Adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Tumbuhan ini bisa ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Dalam Farmakologi Aloe Vera memiliki sifat rasa pahit dan dingin. Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe Vera, Aloe Perryi dan Aloe Ferox. Diantara ketiga jenis Aloe tersebut , hanya jenis Aloe Vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industry farmasi, pangan dan kosmetik.

Lidah buaya (Aloe Vera) adalah tanaman yang berasal dari luar negeri dibawa ke Indonesia oleh pedagang Arab beberapa ratus tahun yang lalu. Aloe Vera yang banyak dibudidayakan di Indonesia sekarang ada 3 jenis, yaitu Aloe Vera Chinensis dari Cina (tetapi bukan tanaman asli Cina), Aloe Vera Barbadensis yang berasal dari Pulau Barbados di Kep.Carribia dan Aloe Ferox dikenal sebagai Cape Aloe dari Cape Town Afrika Selatan. Aloe Vera Barbadensis adalah yang terbaik untuk dibudidayakan karena lebih tahan terhadap hama dan penyakit, ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis lainnya. Berat satu pelepah daun yang digunakan berkisar abtara 0,8kg – 1,5kg. Aloe Vera adalah tanaman yang tidak tahan lahan basah dan tergenang air serta memerlukan sinar matahari penuh. Negara kita yang beriklim tropis merupakan lingkungan yang sangat sesuai untuk pertumbuhan Aloe Vera. Tanaman Aloe Vera meskipun bukan merupakan tanaman asli Indonesia ternyata dapat tumbuh baik di Negara kita, bahkan di Propinsi Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak, tanaman ini beradaptasi jauh lebih baik dari pada ditempat lainnya. Hal ini diakui oleh pakar Aloe Vera mancanegara yang karenanya juga turut menyayangkan bilamana keunggulan komparatif yang dimiliki oleh tanaman ini tidak dimanfaatkan oleh Indonesia.

Secara umum Aloe Vera merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.  Berdasarkan hasil penelitian tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida, dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan kimia dalam Aloe Vera berupa Aloin, Barbaloin, Isobarbaloin, Aloe-emodin, Aloenin, Aloesin. Kandungan zat gizi dalam Aloe Vera berupa Vitamin A, B1, B2, B3, B12, C, E, choline, inositol, lemak dan asam folat. Kandungan mineralnya antara lain terdiri dari Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Potasium (K), Sodium (Na), Besi (Fe), Zinc (Zn), dan Kromium (Cr). Sedangkan daun Aloe Vera segar mengandung enzim amilase, catalase, cellulase, carboxypeptidase, dan lain-lain. Serta mengandung sejumlah asam amino arginin, asparagin, asam aspartat, alanin, serin, valin, glutamate, treonin, glisin, lisin, prolin, hisudin, leusin dan isoleusin. Cairan lidah buaya mengandung unsur utama, yaitu aloin, emodin, gum dan unsure lain seperti minyak atsiri. Senyawa-senyawa gula juga terdapat pada lidah buaya dalam bentuk mannosa, glukosa, serta jumlah kecil silosa, arabinosa, galaktosa, ramnosa serta enzim-enzim oksidase.

Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, bunga, akar dan pemakaian segar. Tanaman yang pada awalnya dikenal sebagai pencahar, penumbuh rambut, dan obat luka bakar kini telah berkembang jadi minuman kesehatan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, produsen kosmetika terkenal seperti Avon, Oriflame, Mustika Ratu, Sari Ayu Martha Tilaar dan produsen kosmetika lainnya juga menawarkan berbagai produk yang mengandung Aloe Vera. Sejak tahun 1988 tanaman Aloe Vera mulai diolah sebagai minuman koktail dan merupakan sumber penghasilan utama banyak orang di Pontianak, Bogor dan tempat-tempat lainny di Indonesia. Selain sebagai koktail, Aloe Vera juga dibuat sebagai dodo, selai, kulit daunnya sebagai tea, shampoo, dan pasta gigi.
Manfaat Aloe Vera dibagi menjadi beberapa jenis kegunaan, yaitu :
1. Manfaat Aloe Vera untuk kulit wajah :
·       Mencerahkan kulit.
·       Obat untuk jerawat.
·       Masker untuk kulit wajah berminyak.
·       Antioksidan yang dimiliki Aloe Vera berkhasiat sebagai pencegah penuaan dini.
2. Manfaat Aloe Vera untuk rambut :
·       Melawan rambut rontok.
·       Kondisioner alami.
·       Mencegah kebotakan.
·       Pelembap alami.
3. Manfaat Aloe Vera pada bagian luar tubuh :
·       Luka bakar.
·       Bisul.
4. Manfaat Aloe Vera pada bagian dalam tubuh :
·       Sakit kepala.
·       Kejang pada anak.
·       Kurang gizi.
·       Batuk rejan.
·       Muntah darah.
·       Wasir.
·       Diabetes.
·       Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Budidaya tanaman Aloe Vera telah dilakukan semenjak beberapa tahun yang lalu di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor terutama ke Negara Jepang. Jepang adalah Negara pengguna Aloe Vera terbesar di sunia, kebutuhan akan Aloe Vera segar mencapai 20 kontainer (300 ton per bulan). Kebutuhan ini dipasok oleh Brazil dan Thailand.  Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya Aloe Vera merupakan usaha bisnis yang menggiurkan. Budidaya Aloe Vera tidaklah sesulit yang kita bayangkan, hal ini dikarenakan lingkungan tumbuh dari tanaman tersebut sangat cocok untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indoneesia. Hama yang menyerang Aloe Vera relative sedikit. Terkadang ulat dan belalang menyerang daun Aloe Vera. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar dan batang Aloe Vera, terutama saat pembibitan. Sedangkan penyakit yang menyerang terutama busuk basah akibat cendawan/bakteri pada daun. Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila serangan hama dan penyakit cukup mengganggu.

Diagram alur budidaya tanaman Aloe Vera



Sebelum melakukan budidaya tanaman Aloe Vera dilakukan penyiapan lahan untuk budidaya. Lahan disiapkan dalam keadaan telah dibajak dan digemburkan terlebih dahulu, kemudian dibuat saluran drinase dan bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran 1x2 meter dan tinggi 30-40 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan. Budidaya tanaman Aloe Vera dimulai dengan pembibitan terlebih dahulu, pembibitan dilakukan secara vegetative, bibit diambil dari tanaman induk berupa anakan dengan jalan dicongkel dan diusahakan agar akarnya tidak putus. Anakan yang telah didapatkan ditanam dalam polibag, lama pembibitan adalah 3-5 bulan. Setelah masa pembibitan barulah bisa ditanam di areal pembudidayaan. Bibit tanaman Aloe Vera ditanam dalam lubang dengan kedalamn kurang lebih 10cm. Pada waktu penanaman diusahakan agar tanaman Aloe Vera tidak berhimpitan dan daun tidak patah. Pemeliharaan tanaman Aloe Vera dilakukan dengan cara memasukan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2-5 kg pada waktu 1-2 minggu sebelum ditanam. Kemudian setelah pasca tanam dapat diberikan pupuk Urea dan Furadan. Aloe Vera sudah dapat dipanen pada umur 8-12 bulan setelah ditanam. Panen berikutnya dilakukan setiap bulan. Pasca panen, pelepah Aloe Vera di bawa ke tempat penyortir. Setelah di sortir kemudian dibungkus dan selanjutnya dibawa ketempat pemrosesan lebih lanjut.

            Pengembangan budidaya Aloe Vera merupakan sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini disebabkan pemanfaatan tanaman Aloe Vera yang bukan sekedar tanaman berkhasiat obat tapi juga memiliki manfaat lain seperti sebagai bahan makanan dan minuman serta bahan baku kosmetika. Salah satu peluang usaha yang diciptakan dari tanaman Aloe Vera adalah pembuatan minuman Aloe Vera atau biasa disebut Nata De Aloe. Hasil olahan dari ini nantinya dikemas dalam gelas plastic (cup) dan dapat dipasarkan.

Berikut ini urutan proses pengolahan dan pembuatan Nata De Aloe :
1.     Pencucian daun Aloe Vera
Daun Aloe Vera yang telah dipanen, dicuci dengan air bersih agar kotoran yang melekat hilang. Selanjutnya, daun dikupas dengan menggunakan pisau tujuannya untuk memisahkan gel dengan kulit luar daun.
2.     Pemotongan
Daun Aloe Vera yang sudah dikupas, dipotong dadu dengan pisau, dan dimasukkan ke dalam tong plastic, kemudian hasil potongan tersebut dicuci 4-5 kali sampai bersih dari lender.
3.     Perendaman dengan larutan Asam Sitrat
Hasil potongan gel Aloe Vera direndam dengan larutan Asam Sitrat dalam tong plastic selam 3 hari dengan tujuan untuk menghilangkan lendir.
4.     Pencucian Gel
Gel yang telah direndam larutan Asam Sitrat dimasukkan dalam ember, dicuci 1 kali, lalu direndam dengan air garam selama 3 jam sambil dibersihkan dari sisa-sisa kulit yang belum bersih, lalu dicuci lagi 2-3 kali.
5.     Pemasakan
Panaskan air hingga 800c, lalu gel dimasukkan dalam panci selanjutnya dimasak selama 4 menit, angkat gel tersebut lalu di tiriskan. Selanjutnya siapkan air matang untuk menampung gel setelah dimasak.
6.     Pemanisan
Pemanisan dibuat dengan menggunakan gula pasir yang dicampur air kemudian direbus, selanjutnya dianginkan.
7.     Pengemasan
Gel yang telah siap kemudian dimasukkan dalam cup dan ditambahkan air gula, selanjutnya diseler atau cup ditututp dengan tutup plastic yang telah diberi label.
8.     Pensterilan
Pensterilan dilakukan dengan tujuan agar cup bersih dan bebas dari kuman, yaitu dengan cara cup direndam selama 5-10 menit.
9.     Pengepakan
Cup yang telah kering diberi sendok dan rapikan tutup plastic, selanjutnya dikemas dalam kardus, diisi 24 cup dalam setiap kardus.

Ternyata Aloe Vera juga dapat dibuat menjadi minuman segar (juice) dengan mengolahnya secara sederhana dirumah. Minuman segar (juice) Aloe Vera bermanfaat menyembuhkan sembelit. Berikut ini resep cara pengolahan dan bahan-bahan Aloe Vera menjadi minuman segar (juice) :
Bahan-bahan yang diperlukan :
o   Daun Aloe Vera
o   Jeruk nipis
o   Gula pasir
o   Strawberry
o   Apel
Cara membuat :
o   Ambil daun Aloe Vera segar. Pilih daun yang cukup tebal.
o   Cuci bersih daun Aloe Vera, kupas kulit daun hijaunya sehingga nampak daging Aloe Vera yang bening.
o   Potong daging daun Aloe Vera menjadi ukuran kubus.
o   Cuci dengan air hingga lendirnya hilang, kemudian dibilas dengan air bersih. Rendam daging lidah buaya dalam larutan asam, yang terbuat dari 1 liter air matang kemudian tambahkan 1 sendok makan perasan jeruk nipis selama 10menit. Bilas rendaman dengan air matang.
o   Masukkan daging daun Aloe Vera ditambahkan Strawbery, Apel, Gula, Air matang ke dalam blender. Blender hingga halus, lalu saring hasil juice tersebut. Bila perlu tambahkan es batu dan juice siap diminum.

Sumber     :
·       Citrabagus.wordpress.com/tanaman-lidah-buaya/
·       Tanaman Berkhasiat Obat Di Indonesia, Prof. HM Hembing Wijayakusuma, Pustaka Kartini, Jakarta, 1995, jilid 1, halaman 64.
·       Infotanam.blogspot.com/2013/07/untung-dengan-budidaya-lidah-buaya.html?m=1
·       Ramuan Tradisional Obat Diabetes, Dr.Setiawan Dalimartha, Penebar Swadaya, Jakarta 1996, halaman 82