Kamis, 05 Mei 2016

PSIKOTERAPI


Psikoterapi adalah usaha atau proses penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan jiwa. Tergantung dari kepribadian masing-masing dan latar belakang yang menyebabkan timbulnya masalah, maka berbagai jenis psikoterapi yang ditawarkan, adalah sebagai berikut:
a.       Psikoterapi Suportif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya (fighting spirit) dalam menghadapi hidup ini tidak kendur dan menurun.
b.      Psikoterapi Re-edukatif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu dan juga pendidikan ini dimaksudkan mengubah pola pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar.
c.       Psikoterapi Re-konstruktif
Jenis psikoterpi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali keperibadian yang telah retak menjadi keperibadian utuh seperti semula sebelum sakit.
d.      Psikoterapi Kognitif
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai-nilai moral etika, mana yang baik dan buruk dan lain sebagainya.
e.       Psikoterapi Psikodinamika
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan upaya mencari jalan keluarnya. Dengan psikoterapi ini diharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan dirinya dan mampu menggunakan mekanisme pertahanan diri dengan baik.
f.       Psikoterapi Perilaku
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu (maladaptif) menjadi perilaku yang adaftif (mampu menyesuaikan diri). Kemampuan adaptasi penderita perlu dipulihkan agar penderita mampu berfungsi kembali secara wajar dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, di lingkungan sosial. 
g.      Psikoterapi Keluarga
Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan hubungan penderita dengan keluarganya. Dengan terapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung bagi pemulihan klien yang bersangkutan. Dengan demikian pada terapi ini tidak hanya ditujukan kepada klien yang bersangkutan saja, tetapi juga terhadap anggota keluarga lainnya.


Sumber :
  1. http://madanionline.org/berbagai-macam-psikoterapi-versi-prof-dadang-hawari/
  2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40371/4/Chapter%20II.pdf
  3. http://psikiatri.forumid.net/t223-jenis-jenis-gangguan-kepribadian-dan-psikoterapi



Jumat, 15 Januari 2016

TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN

ANALISIS BERRYBENKA.COM

NAMA            : ALFIYANI CAHYA FITRI
NPM               : 10513663
KELAS           : 3PA09

1.      Sejarah Terbentuknya
Situs yang pada awalnya hanya menyediakan produk fashion untuk wanita ini kini juga menyediakan pilihan produk fashion untuk pria. Berbeda dengan situs-situs yang telah disebutkan sebelumnya, BerryBenka lebih memilih untuk bermitra dengan produsen lokal dan independen daripada merek yang lebih terkenal, sehingga situs ini memiliki sebuah katalog yang unik dibandingkan dengan beberapa para pesaing mereka. Visi berrybenka.com adalah menjadi fashion e-commerce nomor satu di Indonesia. 
Salah satu pemain papan atas di pasar online fashion retail tanah air adalah Berrybenka. Berbeda dengan Zalora yang didanai oleh Rocket Internet (inkubatorstartup asal Jerman), Berrybenka benar-benar murni lahir dari anak bangsa sendiri. Menariknya, meskipun dikenal sebagai toko online yang menjual busana dan produk untuk kaum hawa, Berrybenka dikomandani oleh seorang pria, yaitu Jason Lamuda. “Sebenarnya Berrybenka didirikan pada tahun 2012 oleh Claudia Widjaja dan Yenti Elizabeth, sebelum saya masuk dan memegang kepemimpinan pada Mei 2012. Situs ini baru diluncurkan perdana pada Maret 2013 dengan wajah dan tampilan baru, dengantagline ‘Fashion is Just a Click Away’,” kisah Jason.
Jason sendiri bukan nama asing di dunia e-commerce Indonesia. Sebelum berkiprah di Berrybenka, ia bersama Ferry Tenka pernah membangun situs daily deals Disdus pada akhir 2010, yang kemudian diakuisisi oleh Groupon pada tahun 2011. Sempat mengemban jabatan Country Director Groupon Indonesia, Jason akhirnya memutuskan untuk keluar dan meneruskan karier di startup baru. Ia beralasan, “Passionsaya adalah untuk membangun e-commerce di Indonesia lebih besar lagi. Sedangkan di Groupon yang sudah menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat, mereka lebih fokus mengembangkan profit daripada membesarkan pasar di Indonesia.”
Memulai karier di Berrybenka, Jason dan timnya harus mencari sendiri strategi yang tepat untuk bisa mengembangkan perusahaannya. Mereka memilih model bisnisonline retail yang mengumpulkan produk-produk dari merchant terpilih, lalu melaksanakan sendiri semua proses bisnis, mulai pergudangan (warehousing), penjualan, pembayaran, pengiriman barang, sampai layanan purnajual. Berbagai cara dilakukan untuk menarik pelanggan baru, seperti memasang iklan di Facebook dan Google serta melakukan promosi di majalah-majalah perempuan (cetak dan online). Dalam mendapatkan produk dari merchant, awalnya mereka melakukan direct approachsatu per satu. “Tapi, setelah nama Berrybenka makin besar, giliran merchant yang perlahan-lahan menghubungi kami secara langsung,” kata Jason.
Sebesar apakah bisnis Berrybenka saat ini? Jason mengutip riset Tech in Asiapada April 2015 yang menyebut Berrybenka sebagai situs fashion e-commerce lokal terbesar di Indonesia dan salah satu best funded fashion e-commerce di Indonesia. Sejauh ini, Berrybenka telah memperoleh investasi dari East Ventures, GREE Ventures, dan TransCosmos dengan nilai sedikitnya US$5 juta. Berrybenka menghimpun lebih dari 1.000 merchant dengan 20 ribu ragam produk, baik dari merek-merek yang berskala lokal maupun internasional. Kategori produk mereka sangat bervariasi, antara lain busana, sepatu, tas, kosmetik, dan aksesori.
Dalam satu tahun terakhir, Berrybenka juga telah merambah ke produk busana muslimah lewat situs Hijabenka serta produk-produk untuk kaum adam. “Tapi, kategori yang paling laris masih tetap produk clothing untuk perempuan,” tukas Jason. Berbicara soal statistik, Berrybenka mencatat satu juta pelanggan aktif bulanan dengan rata-rata jumlah transaksi mencapai 45 ribu per bulan. Demografi pelanggan Berrybenka adalah pria dan wanita dengan rentang umur mayoritas dari 20 hingga 35 tahun, kebanyakan berstatus first jobber (pekerja pemula) dan mahasiswa. Nilai transaksi rata-rata untuk setiap pelanggan adalah Rp300.000. “Pada tahun 2014 lalu, Berrybenka telah mengalami pertumbuhan [nilai transaksi] kurang lebih 250% dibandingkan tahun 2013. Portofolio produk kami pun berkembang 200% daripada tahun sebelumnya,” ungkap Jason.
Pria pemegang gelar Master di bidang Financial Engineering dari Columbia University ini menambahkan, sekarang Berrybenka sudah memiliki sekitar 250 karyawan. Gudang mereka terletak di area Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, seluas 4.400 meter persegi dengan kapasitas 1,1 juta unit barang.

2.      Kiat Sukses Menembus Pasar
Jalan panjang telah dilalui Berrybenka untuk mencapai status sebagai fashion e-commerce lokal nomor wahid di Indonesia. Di balik layar, Jason membentuk tim yang mengerti tentang dunia fashion perempuan dan passionate untuk menjalankanmerchandising-nya. Kebetulan, Claudia Widjaja (salah satu pendiri Berrybenka) merupakan istrinya sendiri. Sementara itu, kepada pelanggan, kuncinya adalah memberikan pengalaman berbelanja online yang funeasy, dan reliable.
Fun dalam arti menawarkan berbagai produk yang mengikuti tren terkini, ditambah promo-promo yang berbeda setiap hari. Misalnya di sepanjang akhir Mei 2015, ada diskon sampai 70% untuk semua produk; promo diskon bagi pengguna kartu kredit; dan penawaran voucher Rp100.000 dengan penukaran 20 Telkomsel Poin.
Easy diwujudkan dengan menyajikan great customer experience, meliputi kemudahan akses dan proses transaksi lewat perangkat desktop maupun mobile, kemudahan pengembalian barang sebelum 30 hari, fasilitas pembayaran Cash On Delivery (COD) yang digemari masyarakat Indonesia, serta bebas biaya antar untuk pembelian di atas Rp300.000.
Sementara itu, Reliable ditunjukkan dengan metode pembayaran yang beragam, aman, dan bisa dipercaya (meliputi transfer bank, kartu kredit, e-banking, dan COD); layanan konsumen yang responsif (Senin – Jumat pukul 09.00 – 18.00, Sabtu & Minggu 09.00 – 18.00, dan sesi live chat Senin – Jumat 09.00 – 18.00), serta pengantaran barang tepat waktu dengan kemasan premium. “Dalam waktu dekat, kami akan menambah layanan free pick up service untuk pengembalian produk (di area tertentu), personalisasi pesanan pelanggan, serta penyediaan aplikasi mobile di iOS dan Android. Hal ini sesuai komitmen kami untuk menyediakan great customer experience,” kata Jason.
Mereka juga mengamati dan menganalisis tren serta gaya personal yang diminati para pelanggannya. Dari pengamatan ini, mereka menemukan bahwa kebanyakan perempuan di Indonesia lebih menyukai fashion item yang klasik dan dapat digunakan dari waktu ke waktu. Mereka pun lebih gemar busana yang mudah dipadupadankan sehingga dapat digunakan dalam berbagai kesempatan, baik ke kantor, kampus, maupun berakhir pekan.
“Terinspirasi dari selera pelanggan, tim kreatif dan desainer kami mengembangkan koleksi eksklusif in-house label Berrybenka guna memberikan pilihan yang lebih beragam dan berkualitas, yang dapat disesuaikan dengan personal style para pelanggan,” ujar Jason. Proses produksi busana dengan label sendiri ini ditangani secara internal bersama lima penjahit binaan Berrybenka. Untuk mempromosikan koleksi busana in-house label ini, Berrybenka bekerjasama dengan tiga aktris Indonesia yang merepresentasikan karakter kuat, penuh percaya diri, dan inspiratif. Mereka adalah Jessica Mila, Marsha Timothy, dan Raline Shah. Kolaborasi ini dikembangkan dengan arahan kreatif yang mendetail dari ketiga bintang, sesuai dengan gaya personal mereka.
Jessica Mila mewakili perempuan muda yang manis, ceria, dan dinamis. Marsha Timothy merepresentasikan sosok ibu muda aktif dengan karakter feminin, elegan, dan klasik. Sedangkan Raline Shah merupakan individu dengan gaya personal yang chic, unik, dan glamor.

3.      Tantangan Kedepan
Berrybenka akan mampu bersaing dengan toko fashion online yang lain karena sekarang lewat smartphone bisa mendownload di playstore atau ios. Tantangan di desa sejatinya tidak hanya soal infrastruktur, melainkan juga kultur. Contoh, meski punya akses internet di handphone-nya, kebanyakan orang di desa belum tahu cara belanja online, pemesanan, dan pembayaran plus soal kepercayaan juga tentunya. Tak hanya di desa soal kepercayaan belanja online ini, di kota besar pun masih banyak orang yang merasa insecure ketika dihadapkan dengan belanja online. Untuk membangun kepercayaan pelanggan, Berrybenka sudah memiliki sistem yang menjadi pembeda utama antara kami dengan perusahaan e-commerce lain. Semua barang yang kami kirim datang dari warehouse atau gudang milik kami yang terletak di Taman Tekno Bumi Serpong Damai (BSD).
Pemilihan kurir, saya juga mengutamakan perusahaan yang sudah memiliki reputasi bagus di mata masyarakat. Ketepatan waktu pengiriman sangat penting, karena dari situ pelanggan juga puas. Selain itu, Berrybenka juga lebih fokus di satu bidang yakni fashion. Fokus difashion justru membuat pelanggan lebih senang karena di Berrybenka pilihannya jauh lebih banyak. Apalagi, yang namanya fashion tidak melulu soal baju dan celana, bisa sepatu untuk wanita dan pria, aksesori pakaian atau aksesori lainnya.